Sumenep-, Bentrok antar kelompok warga terjadi di Desa Aeng Baja Kenek, Sumenep, Madura, Jawa Timur, Rabu, 28 Agustus 2019.
Terjadinya bentrok antar kelompok warga tersebut dipicu karena kelompok warga setempat menghadang kelompok warga lain yang ditenggarai akan mendaftarkan Calon Kepala Desa dari luar, sehingga bentrok antar kelompok warga pun tak dapat dihindari.
Aksi penolakan adanya calon kepala Desa dari luar telah dilakukan ratusan warga setempat sejak tiga hari terakhir. Kericuhan baru mereda setelah aparat keamanan melerai 2 kelompok warga tersebut.
Arfan Fadali, warga setempat menjelaskan aksi tersebut merupakan bentuk penolakan warga terhadap adanya CAKADES dari luar, karena menurutnya jika terdapat calon Kepala Desa dari luar dan terpilih menjadi Kepala Desa dikhawatirkan tidak bisa memahami kebutuhan masyarakat Desa setempat.
“ini sebagai bentuk kami menolak adanya calon Kepala Desa dari luar, pertimbangannya, jika ada calon dari luar Desa kemudian menang di Desa tersebut maka hasrat masyarakat Desa setempat tentu tidak akan maksimal sebagaimana Kepala Desa yang lahir dan tumbuh di Desa tersebut”, Katanya.
Menurutnya, jabatan Kepala Desa merupakan jabatan sosial budaya, maka karena jabatan sosial budaya, seorang kepala desa harus tau seluk beluk persoalan masyarakatnya.
“kepala Desa merupakan Jabatan Sosial Budaya bukan jabatan politik, jadi karena jabatan sosial budaya, Kepala Desa harus seluk beluk persoalan masyarakatnya. Pejabat sosial dibutuhkan 24 jam sehingga harus standby di Desa tersebut, Bagaimana jika ada calon dari luar dan menang serta dilantik menjadi Kades, tentu akan menyiksa kebutuhan masyarakat”, Ungkapnya.
Mengenai adanya Calon Kepala Desa dari luar, Arfan Fadali mengatakan hingga saat ini belum ada pendaftar dari luar daerah, yang ia ketahui pendaftar CAKADES masih dari Desa Aeng Baja Kenek.(Ros/red)