
Sumenep-, Terkait meledaknya ketel uap pabrik tahu tradisional baru beroperasi 2 kali yang terjadi pada (6/4) di Dusun Karongkong, Desa Pakondang, Kecamatan Rubaru, Sumenep, Madura – Jawa Timur, Jajaran Kepolisian Resort Sumenep akan datangkan Labfor (Laboratorium Forensik) guna mengungkap standarisasi ketel uap yang telah tewaskan 1 Bocah SMP dan 5 korban luka luka.
Berdasarkan hasil pemeriksaan petugas beberapa korban mengalami luka akibat terkena cipratan air panas, isi dari ketel uap yang telah meledak milik pabrik tahu tersebut. “jadi karena tekananannya luar biasa kuat dan karena krannya tidak dibuka sehingga tekanannya berkumpul didalam ketel, hal itu mengakibatkan ketel meledak dan terlempar hingga puluhan meter”, terang AKBP Joseph Ananta Pinora, Kapolres Sumenep.
Ketel uap yang meledak tersebut menyiramkan air panas di sekitar lingkungan pabrik dan terkena pada korban 1 meninggal dunia dan 5 lainnya luka – luka. korban meninggal dunia yakni Jansen Adi Irawan, Bocah berumur 12 tahun dengan luka akibat tersiram air panas dan luka seperti terkena benda tumpul pada bagian tubuh.
“pabrik tahu baru beroperasi dua kali, produksi pertama pabrik menghasilkan 10 Slot tahu, kemudian pada produksi hari kedua pabrik mengalami kecelakaan yang menyebabkan 1 meninggal dunia dan 5 lainnya luka – luka. kecelakaan itu terjadi karena pabrik belum ahli dalam memainkan ketel uap. hari ini kita juga meminta kepada Polda Jatim untuk pengiriman personil Labfor untuk mengetahui ketel uap tersebut sudah memenuhi standart atau belum untuk sebuah pabrik tahu”, tambahnya.
Untuk korban luka – luka yang sempat menjalani perawatan medis di Puskemas saat ini sudah membaik, bahkan sebagian korban telah diperbolehkan pulang. Petugas juga akan melakukan pengecekan terkait izin beroperasi pabrik tahu tersebut. Kapolres Sumenep juga akan berkoordinasi dengan Dinas terkait untuk melakukan pendataan ulang terhadap pabrik – pabrik tahu yang terkait dengan Home industri, mengingat usaha home industri pabrik tahu sangat banyak, agar kejadian tersebut tak terulang kembali.(faris/Ros/red)