
Perintah menjadi penerus Nabi Isa diperoleh lewat mimpi
Pengakuan Nur Tajib (40) sebagai Nabi Isa yang mendapat wahyu dari Tuhan lewat mimpi direspons Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bangkalan. MUI menilai hal tersebut merupakan ajaran yang tidak logis dan nyeleneh.
Salah satu ajarannya adalah memperbolehkan pengikutnya tidak salat Jumat. Padahal, salat Jumat wajib. Tidak hanya itu, ajaran nyeleneh lainnya yakni ketika tahyat akhir saat menunjuk jari telunjuk dalam sholat pengikutnya disuruh menyebut namanya.
Ajaran salat tak lazim lainnya saat salat Jumat. Di mana antara Imam dan Bilal saling bersautan. Jika Imam membaca Bismillahirrahmanirrahim, maka Bilal menyambung dengan Alhamdulillahi rabbil alamin.
“Pengakuan Nur Tajib sangatlah tidak logis. Sebab jika ditinjau berdasarkan pengakuan yang bersangkutan, pertama kali menyebarkan ajarannya kepada ibu kandung sendiri,” terang Ketua MUI Bangkalan, KH Syarifuddin Damanhuri, Senin (25/4/2016).
Menurut Syarif, pihaknya masih belum bisa memberikan keterangan lebih detail terkait hal tersebut. Sebab dirinya masih menjalankan ibadah umroh. “Saya sekarang masih di Madinah,” ucapnya.
Seperti diketahui, Nur Tajib (40) warga Desa Patereman, Kecamatan Modung Kabupaten Bangkalan diamankan polisi, Sabtu (23/4/2016) kemarin. Pasalnya, Tajib mengaku sebagai penerus Nabi Isa.
Perintah menjadi penerus Nabi Isa diperoleh langsung dari Allah lewat alam mimpi pada bulan November 2014 silam. Hingga kini, Nur Tajib memiliki pengikut sekira 70 orang. (Msr/ros/red)