
Dorong Regenerasi Petani, Putra Madura Jadi Nominator Frans Seda Award
Bangkalan- Sudah setahun Nur Rahmad Akhirullah melakukan upaya meregenerasi petani di Madura. Sebab, kian banyak lahan pertanian produktif yang ditinggalkan dan beralih fungsi di Madura karena bertani dianggap profesi yang tak menguntungkan.
Upaya yang dilakukan Yoyong (sapaan ) itu justru dapat respon dari tempat yang jauh, Jakarta. Salah satu universitas terkemuka di Jakarta memantau kegiatannya dan menjadikannya sebagai salah satu nominator penerima penghargaan Frans Seda Award.
Totok Amiin Sofiejanto, Ketua Dewan Juri Frans Seda Award dari Universitas Atma Jaya Jakarta mengatakan, Yoyong adalah satu dari 11 pemuda Indonesia yang kegiatannya sangat menginspirasi. “Semoga adanya Mas Yoyong ini bisa memberi semangat petani muda untuk bertani lagi. Bertani secara modern dan menguntungkan. Supaya tidak malu jadi petani,” ujarnya.
Totok mengakui tidak banyak orang punya perhatian penuh ke pertanian. Padahal Indonesia adalah negara agraris. “Kami sangat mengapresiasi yang dilakukan Mas Yoyong. Semoga selalu bersemangat mengabdi pada Tuhan dan Tanah Air,” harapnya sambil menyerahkan tanda dan kenang-kenangan sebagai nominator Frans Seda Award.
“Bagi saya menjadi nominator saja sudah merupakan penghargaan yang tinggi. Perhatian dan apresiasi adalah hadiah yang sangat besar. Dan itu semua saudara dan kawan petani Madura dan Indonesia,” kata Yoyong bersemangat.
Untuk diketahui, Frans Seda Award adalah sebuah penghargaan nasional yang diselenggarakan karena terinspirasi dari nama, sosok, dan karakter “man for all season”, seorang negarawan Indonesia yang bernama Franciscus Xaverius Seda, atau lebih dikenal dengan Frans Seda(1926-2009).
Tujuannya untuk menghargai para warga negara yang telah melakukan karya nyata yang berdampak positif bagi bangsa dan negara. Sehingga menginspirasi semakin banyak warga bangsa untuk senantiasa melaksanakan karya nyata dengan mendedikasikan diri “untuk Tuhan dan Tanah Air” sebagaimana layaknya semangat dan cita-cita mulia Frans Seda. (Mas/red)