Focus Madura The Real Of News Madura
Berita Lainnya
Sumenep-, Komunitas Jurnalis Sumenep (KJS) melakukan pertemuan dengan Dinas Kesehatan untuk membahas dugaan perlakuan tak menyenangkan oleh salah satu Staff Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep.
Rahmatullah, Ketua Komunitas Jurnalis Sumenep, menjelaskan dengan adanya pertemuan tersebut, ia bermaksud untuk memediasi kedua bela pihak agar permasalahan tersebut dapat diselesaikan secara kekeluargaan.
“Terkait kejadian yang tidak diinginkan kemarin, hari ini kami bersama teman – teman Komunitas Jurnalis Sumenep menggelar pertemuan dengan Dinas Kesehatan untuk mengklarifikasi kejadian tersebut”, Ujar Rahmatullah, Rabu 9 Mei 2018.
Sementara Kabid Kepegawaian Dinas Kesehatan, Kabupaten Sumenep, Nur Insan, mengaku sangat mengapresiasi kedatangan Komunitas Jurnalis Sumenep yang bermaksud mengklarifikasi permasalahan yang terjadi pada salah satu staff Dinas Kesehatan Dengan Jurnalis Net TV kemarin.
“Kami sangat mengapresiasi kedatangan teman – teman yang sudah datang kesini dengan maksud untuk memediasi permasalahan yang menimpa Jurnalis Net tv dengan salah satu staff Dinas Kesehatan”, Katanya.
Pada kesempatan itu, Kedua belah pihak telah sepakat untuk berdamai dan menganggap masalah tersebut selesai, terlihat kedua bela pihak saling melontarkan permintaan maaf dan menganggap permasalahan tersebut telah selesai.
Pertemuan yang di gelar di Ruang Sekretaris Dinas Kesehatan Sumenep, Rahmatullah mengatakan pihaknya bersama para kuli tinta bersyukur kedua bela pihak telah berdamai, ia berharap kejadian tersebut tidak terulang kembali baik itu kepada para Jurnalis maupun kepada ASN (Aparatur Sipil Negara) lainnya, sehingga insiden serupa tidak mempengaruhi harmonisnya kemitraan antara awak media di Sumenep dengan pihak OPD Kabupaten Sumenep selama ini.
“Alhamdulillah setelah dimediasi teman kami Didik dan Staff Dinas Kesehatan telah berdamai jadi sudah tidak ada masalah lagi, tadi disaksikan langsung oleh Perwakilan Dinas Kesehatan dan teman – teman jurnalis lainnya,” Tambah Rahmatullah.(FARIS/red)
