Jakarta- Undang Undang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (UU MD3) yang disahkan pekan lalu, masih jadi sorotan karena memuat pasal-pasal kontroversial. Kejanggalan muncul karena Presiden Joko Widodo tidak mengetahui beberapa pasal yang bikin heboh dalam UU MD3.
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengatakan, Jokowi belum menandatangani UU MD3 karena terkejut dengan pasal-pasal baru tersebut. Kritikan pun muncul dan tertuju kepada Jokowi.
“Agak aneh jika Presiden tak diberitahu soal substansi revisi UU MD3. Padahal, substansinya cukup krusial. Hasil revisi UU MD3 ini bukan main-main,” kata pengamat politik dari Universitas Islam Negari Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno saat dihubungi VIVA, Kamis, 22 Februari 2018.
Adi heran bila Jokowi terkejut seperti terkesan kecolongan karena merasa tak tahu. Sebagai Kepala Negara, ia punya jajaran menteri seperti Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly dalam pembahasan revisi UU MD3.
Dengan kejadian ini, ia melihat Jokowi justru blunder jelang Pemilihan Presiden 2019. Pemerintah bisa dicap publik tak serius dalam menyikapi hasil revisi UU MD3. Meskipun kemungkinan dugaan ketidaktahuan Jokowi hanya untuk pencitraan.
“Justru ini akan blunder dan akan melihat pemerintah tak serius. Bagaimana melihat hasil revisi Undang Undang MD3 ini sebagai ancaman pembungkaman demokrasi rakyat. Ini bukan semata soal citra,” tutur Adi.
Merespons kritikan yang ditujukan kepadanya, Jokowi memberikan jawaban. Jokowi memahami keresahan publik terhadap UU MD3. Hal ini yang membuatnya belum menandatangani draf UU MD 3.
“Draft UU MD3 sudah ada di meja saya, tapi belum saya tandatangani. Saya memahami keresahan yg ada di masyarakat mengenai hal ini. Kita semua ingin kualitas demokrasi kita terus meningkat, jangan sampai menurun -Jkw,” kata Jokowi dikutip dari akun Twitternya, @jokowi, Kamis, 22 Februari 2018.(viva)
Draft UU MD3 sudah ada di meja saya, tapi belum saya tandatangani. Saya memahami keresahan yg ada di masyarakat mengenai hal ini. Kita semua ingin kualitas demokrasi kita terus meningkat, jangan sampai menurun -Jkw
— Joko Widodo (@jokowi) February 21, 2018